Di bagian pertama tulisan ini, saya sudah mengungkap satu alasan penting yang mungkin bisa membuat Anda sadar akan eksistensi Android. Nah di tulisan kali ini, saya akan mengangkat satu poin penting lagi terkait ponsel Android. Bila Anda seorang pengusaha, saya harap Anda tidak melewatkan poin penting kali ini.
Selain cerdas, ada satu alasan penting lagi kenapa Anda semua layak mempertimbangkan Android sebagai hape Anda berikutnya. Dan poin penting yang saya maksudkan adalah harganya. Kejutan; harganya murah! Salah satu buktinya adalah ponsel saya sendiri, yakni Nexian Journey A-891. Harganya terus terang mencekam; hanya 769 ribu saja. Harga tersebut tentu terpaut agak jauh dibanding harga ponsel-ponsel Blackberry kelas low-end. Dan terpaut sangat jauh bila dibanding dengan iPhone 4S yang mencapai 7 juta plus.
(Duh, pemborosan kata nih, sudah pakai “hanya” masih ditambah dengan “saja” juga. Maklum, penulis memang terkesan dengan kemampuan ponsel barunya.)
Murah
Sebagai seorang mantan gadget blogger (blogger yang ngeblog seputar gadget), saya tahu bahwa dahulunya semua smartphone cenderung dibanderol dengan harga yang lebih mahal ketimbang ponsel bodoh alias “dumb phone“. Dan ini adalah hal yang wajar karena fitur dan spesifikasi yang dimiliki oleh smartphone pastinya lebih baik, lebih banyak, dan lebih unggul ketimbang yang ada di “dumb phone“.
Tapi cerita di atas adalah masa lalu. Dalam waku yang tidak lama lagi, hal ini lambat laun mulai akan berubah. Saat ini, sudah ada beberapa vendor yang berani menjual ponsel berbasis Android – yang otomatis masuk ke dalam kategori smartphone – dengan harga di bawah satu juta rupiah. Bahkan Nexian, salah satu vendor ponsel lokal “made in china” sudah berani melepas beberapa ponsel cerdasnya yang berbasis Android pada kisaran harga 600 – 800 ribu rupiah. Cukup murah bukan?
Memang tidak semurah beberapa tipe hape lainnya yang terkadang dibanderol dengan harga nahas; 150 ribu. Saya menyebutnya “nahas” karena harga jualnya yang masih di bawah sekaleng susu Appeton Weight Gain kemasan 190 gram. Tapi hape seperti ini memang bukanlah kompetitor Android. Ketika kita bicara Android, secara tidak langsung kita sudah masuk ke dalam komunitas ponsel-ponsel bersistem operasi canggih seperti Blackberry OS, Symbian, Windows Phone 7 dan iOS. Ponsel-ponsel yang dijual dengan platform OS selain Android, biasanya dibanderol dengan harga relatif tinggi. Sampai hari ini, kita akan sangat kesulitan mencari Blackberry seharga 700 ribu. Okelah, mungkin memang ada tetapi Anda harus membelinya dari pasar gelap atau dari teman yang hatinya galau dan sedang kena kanker alias kantong kering. Bagaimana dengan ponsel berbasis iOS dan Windows Phone 7? Hmmm, jangan berharap. Setidaknya untuk beberapa tahun mendatang.
Kenapa Ponsel Android bisa murah?
Ponsel Android bisa dijual dengan harga murah bukan karena kualitasnya di bawah smartphone non Android lainnya, tapi karena faktor lisensinya. Untuk Anda yang belum tahu, Android dilepas ke publik secara gratis dengan lisensi Apache 2.0 dan GNU GPL 2.0. Ini artinya, para vendor yang ingin membenamkan Android ke dalam produk besutannya tidak akan dikenai biaya lisensi per handset seperti yang sering diterapkan oleh pemilik sistem operasi lainnya. Dan inilah yang menyebabkan ponsel Android bisa dilepas dengan harga di bawah standar smartphone pada umumnya.
Di samping faktor lisensi, ponsel Android juga bisa dijual murah karena faktor persaingan pasar. Tidak seperti iOS dan Blackberry OS yang hidup secara ekslusif di ponsel iPhone dan Blackberry saja, Android hidup di banyak tempat laiknya sistem operasi Windows yang bisa hidup di berbagai perangkat keras dari bermacam-macam vendor. Keadaan inilah yang memaksa para vendor untuk berani melepas ponsel Androidnya dengan harga sangat bersaing di pasaran. Kondisi ini bisa dimengerti karena bila tidak melakukannya, kue di segmen Android bisa saja akan diambil oleh vendor lainnya. Anda tahu vendor mana saja yang sudah membuat ponsel berbasis Android? Berikut beberapa daftarnya: Samsung, HTC, Sony, Motorola, LG, Huawei, Nexian, Mito, iMo, Lenovo, Asus, Axioo, juga Acer. Hihihihi, jadi teringat dengan MS Windows bukan yang bisa berjalan di berbagai merk perangkat bukan?
Beberapa tahun mendatang, penulis memprediksi bahwa konsumen akan mulai beralih dari ponsel biasa ke ponsel cerdas. Dan karena fleksibilitas serta banyaknya pengguna, penulis menjagokan Android sebagai pemenang dalam persaingan sistem operasi mobile ini. Setidaknya dari jumlah pengguna. Bagaimana dengan Anda?
PS:
Penulis sama sekali tidak berafiliasi dengan Nexian ataupun Google dan sampai hari ini masih menyimpan dan memakai “dumb phone“-nya sabagai ponsel cadangan. Di tulisan lain, penulis juga akan mengungkap beberapa kelemahan Sistem Operasi Android supaya Anda bisa menilainya secara objektif. Tidak ada yang sempurna!